Sementara bisnis produksi skala kecil mungkin masih dapat beroperasi tanpa sistem otomatisasi bisnis khusus atau hanya menggunakan alat dasar, perusahaan manufaktur yang lebih besar dan telah mapan umumnya tidak bisa demikian. Seiring pertumbuhan operasi dan meningkatnya kompleksitas, kebutuhan akan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang canggih menjadi sangat krusial.
Selain fitur standar yang biasanya terdapat dalam sistem ERP — yang penting untuk menjamin kelancaran produksi, pengadaan material, dan manajemen pesanan — perusahaan besar sering kali memiliki kebutuhan tambahan yang harus dipertimbangkan saat memilih sistem ERP.
Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tantangan produksi skala besar dan fitur apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika memilih solusi ERP untuk bisnis produksi yang telah matang.
Kompleksitas proses manufaktur dalam perusahaan produksi yang sudah mapan sering kali jauh melampaui perakitan dan pembongkaran sederhana. Siklus produksi melibatkan beberapa tahapan bertingkat, dengan berbagai komponen digunakan di titik yang berbeda. Beberapa komponen mungkin dibeli sebagai produk setengah jadi, sementara yang lain diproduksi sendiri dari bahan mentah. Kompleksitas ini menciptakan proses yang rumit dan tidak semua sistem ERP mampu mengelolanya dengan efektif.
Dalam manufaktur skala besar, perencanaan dan manajemen operasi yang efektif di berbagai tingkat produksi sangat penting. Ini mencakup kegiatan tingkat perusahaan, seperti perencanaan dan konsolidasi permintaan produk, serta koordinasi antar workshop dan manajemen masing-masing lini produksi. Manajemen seperti ini biasanya melibatkan pengawasan terhadap banyak bengkel kerja, pemeliharaan inventaris peralatan yang luas, serta koordinasi tenaga kerja dalam jumlah besar. Solusi IT yang paling efektif adalah yang tidak hanya menjalankan fungsi ERP tradisional, tetapi juga mencakup fungsionalitas Manufacturing Execution System (MES).
Banyak produsen sebenarnya membuat produk yang sama, hanya dengan berbagai varian. Contohnya dalam produksi kemeja, variannya bisa meliputi warna, ukuran, dan elemen desain. Seiring berkembangnya lini produk dan musim koleksi, jumlah varian ini terus bertambah. Melacak semua varian dalam sistem TI akan sangat menantang jika tidak memiliki fitur khusus, karena akan memerlukan entri setiap varian sebagai “produk” baru.
Ketika produksi melibatkan peralatan penting dalam jumlah besar, pelacakan dan penjadwalan perawatan serta perbaikannya menjadi vital. Aktivitas ini tidak hanya menjamin keandalan peralatan tetapi juga sangat memengaruhi keseluruhan proses produksi. Oleh karena itu, sangat penting agar perawatan dan perbaikan peralatan produksi diintegrasikan secara mulus dan otomatis dalam proses perencanaan produksi.
Dalam konteks manufaktur, penting untuk mempertimbangkan tahapan sebelum dan sesudah produksi — khususnya penyimpanan bahan baku dan produk jadi. Sistem ERP yang efektif harus kuat dan fleksibel, mampu mengelola inventaris di banyak gudang. Sistem harus memungkinkan pembuatan zona dan rak penyimpanan spesifik, serta memudahkan navigasi bagi karyawan saat menyimpan atau mengambil barang. Ini akan memastikan operasi gudang berjalan efisien dan bebas kesalahan.
Manajemen biaya yang efektif sangat penting untuk keberhasilan bisnis produksi apa pun. Sistem ERP memungkinkan perusahaan mengontrol biaya secara cermat dan mengevaluasi profitabilitas aktual. ERP juga memfasilitasi perhitungan hasil keuangan per lini bisnis, estimasi lead time produksi dan profitabilitas pesanan, serta pengelolaan overhead manufaktur.
Penganggaran adalah komponen penting dalam operasi skala besar. Integrasi fungsi penganggaran ke dalam sistem ERP menyatukan manajemen bisnis ke dalam satu platform, meningkatkan efisiensi dan pengawasan.
1C:ERP menawarkan alat penganggaran yang andal untuk perencanaan strategis, taktis, atau jangka pendek. Fleksibilitas untuk skalabilitas, serta kemampuan untuk menyesuaikan format anggaran dan laporan keuangan, menjadi keunggulan besar dari subsistem penganggaran, menjadikannya aset yang sangat berharga dalam manajemen keuangan secara menyeluruh.
Sering kali, sistem ERP berfungsi sebagai penghubung utama antara semua sistem yang terlibat dalam produksi dan operasi organisasi lainnya. Untuk menjalankan peran ini secara efektif, sistem ERP harus sangat fleksibel dan mampu melakukan berbagai integrasi dengan perangkat lunak atau sistem logistik lain yang digunakan di perusahaan, termasuk TMS, WMS, MES, CAD, DBMS (MS SQL, PostgreSQL, DB2, Oracle, dll.), perangkat keras, atau peralatan produksi. Kemampuan bagi karyawan di lantai produksi untuk menjalankan operasi tertentu (misalnya pengiriman produksi) melalui perangkat seluler juga merupakan nilai tambah.
Sifat proses manufaktur perusahaan besar saat ini sangat kompleks dan memerlukan lebih dari sekadar sistem ERP tradisional. Mulai dari pengelolaan tahapan produksi yang saling bersarang dan melibatkan berbagai komponen, hingga pengawasan detail inventaris dan pergudangan, tantangannya sangat luas. Produsen dituntut untuk melacak banyak varian produk, merawat peralatan penting, mengelola fasilitas produksi yang luas, sekaligus mengendalikan hasil keuangan.
Untuk mengatasi tantangan ini secara efektif, sistem 1C:ERP kami yang paling canggih mengintegrasikan berbagai fungsionalitas lanjutan dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan dinamis lingkungan manufaktur skala besar. 1C:ERP tidak hanya menyederhanakan operasi, tetapi juga menjamin kontinuitas dan skalabilitas produksi. Sistem ini menciptakan kerangka kerja terintegrasi yang mendukung semua aspek operasi manufaktur, memastikan perusahaan dapat berkembang dalam lanskap industri modern yang kompleks.